Home Top Ad

Responsive Ads Here

Wide Area Network

Pada kesempatan kali ini saya memposting suatu materi yang bernama WAN (Wide Area Network) untuk lebih jelas nya lagi langsung saja simak materi di bawah ini.

WAN atau Wide Area Network adalah jaringan komunikasi data yang mencakup area geografis yang relative besar dan biasanya menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh beberapa badan seperti persahaan telepon. Teknologi wan umumnya bekerja di 3 layer terbawah dari model referensi OSI, yaitu physical layer, data link layer, dan network layer. (Cisco, 2012)
Selain pengertian di atas,

1.    Hirarki WAN

Hirarki WAN adalah susunan bagian-bagian yang ada dan membentuk Wide Area Network itu sendiri. Hirarki WAN terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a.      Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation.
Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menerima data dalam jumlah besar dan dapat mengirim data dengan cepat. pada bagian inti terdapat interkoneksi utama atau akses utama dari network dan yang akan mengoptimalkan transport antar sites, bisa berupa perangkat Switch di Layer 2 atau Layer 3 yang tugas pokonya sebagai interkoneksi semua sumber daya. Contohnya perangakt Switch Layer 3 yang bertugas forward dan routing semua paket masuk dan keluar network, fungsi firewall dan sistem keamanan lainnya juga bisa di implementasikan di Hirarki Core ini. Tujuan lapisan inti adalah untuk mempercepat lalu lintas jaringan sebanyak mungkin.
Lapisan ini dianggap sebagai tulang punggung jaringan dan termasuk high-end switch dan kecepatan tinggi kabel seperti fiber optic. Selain itu, tidak ada manipulasi paket dilakukan dengan perangkat di lapisan ini. Sebaliknya, lapisan ini berkaitan dengan kecepatan dan memastikan pengiriman yang handal paket. Faktor yang harus dipertimbangkan saat merancang perangkat yang akan digunakan dalam lapisan inti adalah:
-          Tinggi kecepatan transfer data: Kecepatan adalah penting pada lapisan inti. Salah satu cara bahwa jaringan inti memungkinkan tingginya tingkat transfer data adalah melalui berbagi beban, di mana lalu lintas dapat melakukan perjalanan melalui beberapa koneksi jaringan.
-          Periode latency rendah: Lapisan inti biasanya menggunakan kecepatan tinggi sirkuit latency rendah yang hanya paket ke depan dan tidak menegakkan kebijakan.
-          Keandalan yang tinggi: Beberapa jalur data memastikan toleransi kesalahan jaringan tinggi, jika satu jalur mengalami masalah, maka perangkat dapat dengan cepat ditemukannya.
Beberapa Device yang termasuk core layer :
·         Cisco switches seperti seri 7000, 7200, 7500, and 12000 (untuk digunakan pada WAN)
·         Catalyst switches seperti seri 6000, 5000, and 4000 (untuk digunakan pada LAN)
·         T-1 and E-1 lines, Frame relay connections, ATM networks, Switched Multimegabit Data Service (SMDS)
·         Cisco Carrier Routing System
·         Cisco ASR 9000 Series Aggregation Services Routers
·         Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers
·         Cisco XR 12000 Series Router
·         Cisco 7600 Series Routers
b.      Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menetapkan policy terhadap jaringan dan mampu melakukan peyaringan/filter paket dan bertindak sebagai firewall. Router bisa ditempatkan pada distribusi layer ini. di bagian distribusi akan ditugaskan untuk mendistribusikan semua pengaturan di hirarki Core ke Access dan yang akan membuat kebijakan koneksi. Distribusi lebih ditekankan untuk mempermudah pengaturan dan menyebarkan resource yang ada di network sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Peralatan pada hirarki ini biasanya berupa Switching di layer 2. Hal ini juga dikenal sebagai lapisan workgroup dan ini disebut komunikasi titik antara akses dan layer inti. Fungsi dasar lapisan distribusi routing, filtering dan akses WAN dan mengetahui metode yang dapat mengakses paket inti.
Lapisan distribusi atau bisa disebut lapisan workgroup bertanggung jawab untuk routing. Ini juga menyediakan konektivitas jaringan berbasis kebijakan, termasuk:
-          Packet filtering (firewall): Proses paket dan mengatur pengiriman paket berdasarkan sumber dan informasi tujuan untuk menciptakan batas-batas jaringan.
-          QoS: router atau layer 3 switch dapat membaca paket dan memprioritaskan pengiriman, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.
-          Access Point Agregasi Layer: lapisan melayani titik agregasi untuk switch lapisan desktop.
-          Kontrol Broadcast dan Multicast: lapisan ini berfungsi sebagai batas untuk domain broadcast dan multicast.
-          Application Gateways: layer ini memungkinkan Anda untuk membuat gateway protokol ke dan dari arsitektur jaringan yang berbeda.
Beberapa Device yang termasuk distribute layer :
·         Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers
·         Cisco Catalyst 6500 Series Switches

c.       Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines.
      Layer ini merupakan layer yang terdekat dengan user. Sebaiknya device yang terpasang dapat berfungsi menghubungkan antar host dan dapat mengatur collision domain. Di bagian inilah semua perangkat disebarkan dan di interkoneksikan ke semua end point sumber daya yang ada misalnya terminal user dan sebagainya. Peralatannya bisa berupa router layer 3 atau switch layer 2. User dan workgroup akses ke jaringan dan sumber daya didefinisikan pada lapisan akses dan lapisan ini juga dikenal sebagai lapisan desktop.
      Interface Access Layer dengan perangkat akhir, seperti PC, printer, dan telepon IP, untuk menyediakan akses ke seluruh jaringan. Access Layer dapat termasuk router, switch, bridge, hub, dan Acess Point nirkabel (AP). Tujuan utama dari Access Layer adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengendalikan perangkat yang diizinkan untuk berkomunikasi pada jaringan.
Beberapa Device yang termasuk Access layer :
·         Cisco 3900 Series Integrated Services Routers
·         Cisco 2900 Series Integrated Services Routers
·         Cisco 1900 Series Integrated Services Routers
·         Cisco 800 Series Routers
·         Linksys by Cisco WRT54GL SoHo Router
(Fakhrul, Gelar, Megan, & Anggraini, 2012)

2.    Perangkat Pembentuk WAN

a.      CO (Central Office/Operator)
CO adalah bagian pusat dari WAN yang mengatur bagaimana cara perangkat-perangkat dapat bekerja. Dengan kata lain, merupakan pusat penyedia layanan. CO mengendalikan jaringan atau juga membagi layanan di saat layanan itu terjadi.
Contoh Central Office adalah ISP

b.      CPE (Costumer Promises Equiment)
CPE adalah terminal dan terkait dengan peralatan yang terletak pada lokasi pelanggan dan terhubung dengan saluran telekomunikasi carrier (s) pada titik demarkasi ("demarc").  Perangkat pada CPE adalag perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak ada proses signaling.
Contoh perangkat pada CPE diantaranya yaitu Telepon, ADSL, Modem, dsb.

c.       DTE (Data Termination Equipment)
DTE adalah instrument pengubah informasi menjadi sinyal supaya dapat diterima oleh user. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE).

DTE adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data untuk melakukan komunikasi data . Fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link .
DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. 

Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.

Aturan umum adalah bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clocking internal) dan perangkat DTE mensinkronisasikan pada jam yang diberikan (clocking eksternal).

Istilah ini juga umum digunakan dalam dunia telekomunikasi untuk menentukan perangkat jaringan, seperti terminal, komputer pribadi tetapi juga router dan jembatan, yang tidak mampu atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal clock.  Oleh karena itu koneksi PC ke PC Ethernet juga dapat disebut DTE ke komunikasi.  Komunikasi ini dilakukan melalui kabel crossover Ethernet sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel straight Ethernet.
Contoh perangkat pada DTE adalah Terminal atau PC, Laptop, dsb yang menyerupai atau meniru terminal.

d.      DCE (Data Communication Equipment)
DCE adalah bagian yang melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. 

Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , namun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi.
Contoh perangkat pada DCE adalah Hub, Switch, Modem, dsb.

e.      CSU / DSU ( Channel Service Unit / Data Service Unit )
CSU / DSU adalah perangkat digital-interface yang digunakan untuk menghubungkan Data Terminal Equipment (DTE), seperti router , ke sirkuit digital (misalnya T1 atau T3 line). CSU / DSU beroperasi pada lapisan pertama pada lapisan OSI . 

CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU . Dan keduanya dapat digabungkan ke dalam sebuah DTE.  Jika CSU / DSU adalah eksternal, antarmuka DTE biasanya kompatibel dengan V.xx atau RS-232C atau antarmuka serial tersebut. CSU / DSU berfungsi mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital.

f.        Demarck
Titik demarkasi adalah titik di mana telepon perusahaan jaringan berakhir dan menghubungkan pemasangan kabel di lokasi pelanggan.  Sebuah titik demarkasi juga disebut sebagai demarc, DMARC, MPOE (titik minimum atau titik masuk utama)

Sebagai akibat dari deregulasi sistem telepon, unbundling dari local loop, dan tuntutan hukum oleh perusahaan-perusahaan yang ingin menjual peralatan pihak ketiga untuk terhubung ke jaringan telepon, ada kebutuhan untuk menggambarkan bagian dari jaringan yang dimiliki oleh pelanggan dan porsi yang dimiliki oleh perusahaan telepon atau operator umum .  Dimana bagian yang memenuhi disebut titik demarkasi. 
(Fajri, 2014)

3.    Teknologi WAN

a.      PSTN

PTSN adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.

b.      Leased lines

Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.


c.                 C.        X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network. 
Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN. 
·         X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog. 
·         X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket. 
·         Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah. 

d.      Frame relay

Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.

e.      ISDN 

ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
·         ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps
·         ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps

f.        ATM

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN. 
·         ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay. 
·         Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit. 
·         Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking. 
·         Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic. 
·         Bisa tansmit data secara simultan 

g.      DSL

DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.

h.      T1

T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.

i.        E3

E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).

j.        SONET

Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.

k.       VPN (Virtual Private Network)

VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public. 

g.      Wireless (Microwave dan Satelite) 

Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN. 

Wide Area Network Wide Area Network Reviewed by Yandi Rizki Nugraha on February 14, 2017 Rating: 5

No comments

About